Sellyrolita Syirli ega Mutia

Jumat, Oktober 14, 2011

Bumi adalah Jupiter yang Gagal

0 komentar
Planet-planet batuan, termasuk Bumi, sejatinya merupakan planet gas raksasa seperti Jupiter yang gagal terbentuk. Ini berdasarkan teori pembentukan planet terbaru yang diungkapkan oleh Sergei Nayakshin, astronom University of Leicester, seperti diberitakan Space.com, Jumat (16/9/2011) yang lalu.


Teori pembentukan planet yang umumnya dipercaya saat ini adalah akresi inti. Mulanya, ada piringan gas raksasa di sekitar bintang yang baru lahir. Partikel debu pada piringan itu bergabung membentuk objek yang lebih besar disebut planetesimal yang kemudian membentuk struktur yang lebih besar.

Akibat proses itu, massa yang terbentuk pun lebih besar. Pada satu massa tertentu, disebut massa kritis, gravitasi akan menarik massa gas dari piringan yang terdapat di sekitar gumpalan tersebut. Demikianlah, planet batuan kemudian terbentuk dari proses yang panjang dan rumit tersebut.
Teori baru yang diajukan Nayakshin disebut tidal downsizing. Berdasarkan teori ini, gumpalan gas pada awalnya terbentuk di zona yang jauh dari tempat planet umumnya ditemukan sejauh ini. Dalam prosesnya, gumpalan gas mendingin dan menyusut menjadi planet yang masih tergolong massif, sekitar 10 kali ukuran Jupiter.

Selama penyusutan berlangsung, partikel debu yang terdapat dalam piringan gas bergabung menjadi lebih besar dan kemudian "jatuh" ke bagian tengah gumpalan gas, membentuk padatan yang solid di sana. Di sinilah akhirnya terbentuk planet batuan primitif dengan pembungkus gumpalan gas di luarnya.

Peristiwa selanjutnya, piringan gas membawa planet primitif ini mendekati bintangnya. Gas pembungkus planet primitif ini kemudian "dimakan" oleh bintang induknya. Bagian yang "selamat" hanya inti berwujud padat dan sebagian gas, terselamatkan karena massa jenisnya yang tergolong besar.

Proses perampasan gas pembungkus inilah yang kemudian membentuk planet Super Earth atau planet batuan seperti Bumi. Dengan kata lain, Super Earth dan planet batuan pada dasarnya adalah planet gas yang tak memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa karena mekanisme di semesta serta "kejahatan" sang bintang.

Nayakshin menguraikan teori baru pembentukan planet ini di Monthly Notice jurnal Royal Astronomical Society yang terbit Agustus lalu. Ia mengakui, sebagai sebuah teori baru, masih banyak kelemahan yang harus ditutupi dan masih harus diuji. Ia berharap para ilmuwan berkenan mengkaji lebih lanjut teori yang dipaparkannya.

Menanggapi teori Nayakhsin, Aaron Boley dari University of Florida yang melakukan penelitian tentang pembentukan planet gas raksasa mengatakan bahwa proses tidal disruption memungkinkan kehidupan berevolusi pada sistem bintang yang lebih bervariasi. "Ini cara lain alam menciptakan planet," kata Boley. Makin banyak planet, makin besar potensi kehidupan.

Nayakhsin sendiri mengatakan, model akresi inti dan tidal disruption memiliki langkah-langkah fisik yang sama tetapi proporsinya berbeda. "Dalam hal ini, model finalnya mungkin adalah gabungan," katanya. Ia juga menbambahkan bahwa planet batuan yang terbentuk pada proses tidal disruption mungkin berukuran "nol sampai 10 massa Bumi."

Ditemukan Supernova Paling Dekat dengan Bumi

0 komentar

SEJARAH astronomi mencatat beberapa kejadian supernova (bintang meledak). Salah satu bintang meledak terbaru yang paling dekat dengan bumi adalah Supernova PTF 11kly atau SN 2011fe. Supernova ini ditemukan oleh Andy Howell dari UC Santa Barbara dan para peneliti dari Las Cumbres Observatory Global Telescope Network (LCOGT). 

SN 2011fe yang dilihat di Galaksi Pinwheel (M101) tersebut berada dekat dengan bumi pada jarak  sekitar 21 juta tahun cahaya, jika dibanding dengan supernova sejenis dalam satu generasi.  Galaksi Pinwheel yang menjadi galaksi induk bagi SN 2011fe merupakan galaksi spiral dengan massa 10 kali galaksi Bima Sakti.
Kalau dekat, apakah ledakan bintang ini berbahaya atau berpengaruh bagi bumi? Jawabnya jelas tidak berbahaya dan tidak akan memengaruhi bumi.  Yang menarik dari penemuan pada tanggal 24 Agustus lalu tersebut adalah, SN 2011fe diyakini merupakan supernova yang baru meledak dalam beberapa jam. Tak pelak ini menjadi kejadian langka yang dapat disaksikan para pengamat langit.
Kesempatan ini tak disia-siakan. Bagaimana tidak, para pengamat langit bisa mendapatkan segudang informasi.
Para astronom di seluruh dunia kemudian mengarahkan teleskopnya ke SN 2011fe tersebut. Tak ketinggalan juga Teleskop Hubble dan Teleskop milik UCSB yang berafiliasi dengan LCOGT.

Supernova yang juga diberi identifikasi PTF 11kly mengindikasikan bahwa ia ditemukan oleh Palomar Transient Factory (PTF) dan diamati menggunakan teleskop Palomar 48 inchi. Dalam pengamatan dari tanggal 22 ñ 24 Agustus, SN 2011fe tidak tampak pada tanggal 22 dan dilihat tanggal 23 kemudian tampak cerlang di tanggal 24 Agustus. Untuk Supernova Tipe Ia, pada jarak ini akan memiliki kecerlangan puncak pada kisaran 10 magnitudo jika cahayanya tidak diserap oleh materi antarbintang di M101.  Dari pengamatan semenjak tanggal 24 Agustus, kecerlangan SN 2011fe terus meningkat yakni dari magnitudo 17,2 pada tanggal 24 Agustus dan pada tanggal 6 September lalu kecerlangannya mencapai magnitudo 9,7.
Supernova Tipe Ia Transfer massa dalam sistem bintang ganda yang menyebabkan bintang katai putih meledak sebagai supernova tipe Ia.


Supernova PTF 11kly diklasifikasikan sebagai supernova tipe Ia yang merupakan ledakan bintang tua dengan massa kecil. Setelah meledak, ia akan mencapai kecerlangan lebih dari miliaran Matahari dalam 3 minggu pertama, karena proses ledakan itu menciptakan elemen radioaktif energetik yang kemudian meluruh dan memancarkan cahaya. Normalnya, ledakan bintang tersebut tidak dapat langsung dilihat setelah terjadi ledakan karena kecerlangannya sangat redup.

Supernova Ia terjadi bila ada bintang katai putih memiliki massa hampir sama dengan batas Chandrasekar (1,44 massa Matahari) berpasangan dengan bintang lain dalam sistem bintang ganda dekat. Bintang katai putih sendiri merupakan akhir kehidupan bintang-bintang bermassa sama dengan  matahari.

Seperti halnya dalam bintang ganda, ada transfer massa antara kedua bintang. Ketika terjadi aliran materi ke bintang katai putih, massanya akan meningkat dan melampaui batas Chandrasekar. Akibatnya bintang runtuh atau mengerut dengan cepat disertai pembebasan energi yang besar yang mampu melontarkan bagian luar bintang. Terjadilah ledakan bintang yang sangat cerlang dan bersinar luar biasa terang di dalam galaksi induknya. Akibatnya, supernova jenis ini gampang dikenali dari jarak yang jauh.
Supernova tipe Ia biasanya digunakan sebagai lilin penentu jarak yang menentukan jarak pengamat dengan galaksi induknya. Ia juga digunakan untuk mengukur pengembangan alam semesta. Bisa melihat supernova jenis ini dari dekat artinya astronom bisa mendapatkan data yang lebih banyak lagi. Karena itulah, semua teleskop kemudian diarahkan ke supernova PTF 11kly.

Selain itu, bisa menyaksikan supernova yang masih muda akan memberi petunjuk mengenai lapisan terluar bintang yang terlontar keluar sehingga bisa diketahui bintang apa yang meledak sehingga dapat diketahui asal mula supernova tipe Ia.

Teori Evolusi Bintang
Dalam teori evolusi bintang, diketahui bahwa bintang juga mengalami evolusi  seperti halnya makhuk hidup lainnya, yakni lahir, memasuki masa remaja, tua dan akhirnya mati (padam) . Cikal bakal bintang berawal dari  kabut antarbintang  (interstellar cloud) yang mengelompok dan mengerut akibat interaksi gravitasi partikel gas. Pada proses pengerutan, sebagian energi potensial gravitasi dipancarkan sebagai radiasi dan sebagian diubah jadi energi kinetik atau energi panas. Jadi, gumpalan kabut gas memanas dan bercahaya. Bila massa gas cukup besar, temperatur di pusat bintang jadi cukup besar untuk menghentikan pengerutan.
Bila bahan bakar bintang berupa hidrogen cair di perut bintang berkurang, tekanan di dalam pun berkurang. Akibatnya, tekanan itu tak mampu lagi melawan berat lapisan luar bintang sehingga bintang mengerut. Garis tengah bintang mengecil dan kerapatan massanya membesar. Makin kecil bintang kian berat lapisan luarnya karena tarikan gravitasi dari materi di sebelah dalam menguat (gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya). Yang jadi pertanyaan, apakah suatu bintang akan mengerut terus-menerus bila bahan bakar nuklirnya habis?

Di dalam bintang, temperatur sedemikian tinggi hingga semua atom terionisasi (bermuatan listrik). Jadi, dalam bintang ada inti atom dan elektron bebas. 
Tahun 1926, Enrico Fermi, pakar fisika nuklir AS kelahiran Italia, mengembangkan Teori Statistika Kuantum. Teori Fermi didasari Hukum Larangan Pauli  (Pauliís exclussion principles) yang menyatakan dalam sebuah atom tak mungkin ada dua elektron dengan arah spin dan kecepatan gerak yang sama, mempunyai bilangan kuantum dengan nilai sama, dan dua elektron tak dapat menempati satu ruangan secara bersamaan. Dapat dibayangkan seolah-olah elektron itu dikelilingi tembok yang tak kasat mata.
Elektron lain yang serupa (punya spin dan kecepatan gerak sama pada tingkat energi sama pula) tak mungkin dapat memasuki tembok itu. Namun batas tembok dapat menciut bila kecepatan elektron diperbesar. Karena ada batas tembok itu, elektron tak bisa diimpit begitu saja.
Timbul persoalan ”pembagian tempat” bagi elektron-elektron itu. Selama kerapatan gas rendah, tak ada persoalan teknis. Namun jika kecepatan gas meninggi, elektron kian banyak. Padahal, ruangan yang tersedia bagi elektron sangat terbatas.

Akibatnya, elektron dipaksa melanggar Hukum Larangan Pauli, yang menyebabkan elektron tumpang-tindih  mengisi tingkat energi tinggi (di ruangan yang sempit). Dalam keadaan demikian, elektron disebut terdegenerasi. Percobaan mengimpit elektron akan dilawan oleh tekanan besar.
Sejumlah elektron akan bergerak dengan kecepatan tinggi untuk menciutkan batas tembok. Kecepatan lebih tinggi berarti tekanan lebih tinggi pula, yang dikenal dengan tekanan degenerasi. Tekanan degenerasi mampu melawan gaya gravitasi.

Mengapa Meledak?
Dalam khazanah ilmu astronomi,  bintang-bintang yang bermassa besar (lebih dari 10 kali massa matahari) dipastikan akan meledak pada tahap akhir evolusi kehidupannya. Ledakan bintang atau supernova itu terjadi karena dalam perut bintang terjadi ketidakseimbangan. Akibat peristiwa penangkapan elektron dan pemancaran neutron, tekanan di dalam bintang turun dratis. Dengan demikian pusat bintang runtuh ke dalam dengan dahsyat, sedangkan bagian luar akan terlempar keluar, dan pusat bintang yang runtuh menjadi sangat 
mampat.

Pada 1934, Baade dan Fritz Zwicky mengemukakan bahwa sisa supernova mungkin berupa bintang neutron. Hal ini didasarkan pada perhitungan sederhana. Kalau sebuah bintang yang radisunya tingga; puluhan kilometer saja, energi potensi gravitasinya yang bebas, ternyata sama besarnya dengan energi yang dipancarkan oleh suatu ledakan supernova. Pada waktu itu, teori Baade dan Zwicky dianggap suatu spekulasi belaka tanpa dasar pijakan kaidah ilmiah.

Tetapi, tiga setengah dasawarsa kemudian, tepatnya pada 1967, astronom benar-benar menemukan sebuah bintang berdenyut atau pulsar (pulsating radio source) di kaput kepiting (crab nebulae) yang merupakan bekas atau sisa bintang meledak itu. Ada juga pulsar lain yang ditemukan pada saat supernova di rasi Vela. Diperkirakan ledakan supernova itu terjadi puluhan ribu tahun lalu.

Perhitungan hidrodinamika dengan bantuan komputer yang dilakukan Colgate dkk, menunjukkan pada saat ledakan supernova, bagian dalam bintang runtuh ke dalam membentuk bintang neutron atau lubang hitam, sedangkan bagian luar bintang terlontar jauh dan terlihat sebagai kabut sisa ledakan binta

Rabu, Oktober 12, 2011

Jagat Raya

0 komentar

Jagat Raya seisinya termasuk manusia yang mendiami bumi ini, tercipta atas kuasa Tuhan, Sang Pencipta Alam. Keberadaan manusia dibumi, setelah iklim dan kondisinya kondusif, siap untuk dijadikan rumah tinggal yang nyaman, lengkap dengan segala faktor pendukungnya.


Pada era mudita, orang mulai memberikan nama-nama pada semua benda dan hal, lahirlah bahasa tutur didunia. Oleh karena itu mudita dihormati oleh anak keturunannya.





Asalnya ramai dari sepi 

Kehidupan bumi yang dihuni para mudita berkembang secara pasti. Tentu pada saat itu, para mudita memilih menghuni tempat-tempat yang aman dan tanahnya subur. Jumlah mudita dengan beragam warna kulit, budaya dan bahasa, semakin bertambah, sehingga bumi menjadi lebih ramai. Timbullah ungkapan : Witing rame saka sepi, witing gumelar saka sonya, artinya : Asal ramai dari sepi,jagat tergelar asalnya dari kosong.

Kita akan mengungkap kelahiran dan perkembangan jagat ini dimulai dari Alam Sonya Ruri, sebelum jagat ini tergelar.Pengungkapan dari sudut pandang Kebatinan Jawa, dari sudut pengetahuan spiritual- spiritual knowledge, yang istilah lokalnya adalah elmu atau ngelmu

Para pakar dunia, menjelaskan proses terjadinya alam raya dari sudut science – ilmu pengetahuan, secara ilmiah.
Perlu digaris bawahi bahwa Kejawen tidak anti kepada ilmu dan perkembangannya yang berguna bagi umat manusia; tetapi untuk kehidupan yang lebih baik, komplit dan benar, lahir batin, diperlukan ilmu dan ngelmu.
Kita luangkan sedikit waktu untuk memahami difinisi tentang Ilmu dan Ngelmu dalam kotak dibawah ini.


Ilmu dan Ngelmu
Ilmu    - Science adalah hasil pikiran manusia, yang semakin lama semakin maju, produknya semakin canggih sebagai hasil pemikiran/penemuan para ahli pikir bidang ilmu pengetahuan.

Ngelmu- Satu pengetahuan yang berhubungan dengan purbawasesa – Kuasa dari Tuhan, yang oleh kebanyakan orang disebut gaib.Ngelmu itu dari dulu sudah ada secara utuh dan sepenuhnya dalam kuasa Gusti. Dibukanya sedikit demi sedikit, sesuai dengan kemajuan kesadaran dan kebutuhan manusia pada suatu saat.

Penjelasan dan penyebaran – babaran lan wedaran, atas kehendak Gusti, melalui orang-orang yang ditunjuk Nya, karena sudah mumpuni pengetahuan dan kesadaran spiritualnya.
Sehingga, semakin lama, ngelmu semakin terbuka – saya binuko lan ngeblak.

Catatan :
Mengenai cara pengajaran dan penyebaran kebatinan Kejawen, pada saat ini sudah jauh lebih terbuka, lebih praktis.

Zaman dulu, ngelmu Kejawen benar-benar sinengker, dianggap rahasia, terkesan tertutup. Hanya kepada yang benar-benar percaya dan belajar sungguh-sungguh dan menghayati, seorang Guru akan memberi tuntunan.

Polisi kolonial Belanda waktu itu mengawasi dengan ketat kelompok-kelompok Kejawen, karena dikhawatirkan menyebarkan ramalan Jayabaya, yang a.l. menyatakan bahwa kolonialis Belanda akan dikalahkan oleh “jago wiring kuning” dari utara, bangsa berkulit kuning dari utara ( ternyata Jepang), yang akan menduduki Nusantara selama “seumur jagung”, dalam kurun waktu pendek ( ternyata 3,5 tahun). Dan bangsa Indonesia akan hidup makmur sejahtera bila diperintah oleh bangsa sendiri, artinya Indonesia merdeka..   Kolonialis Belanda juga melarang orang bertapa karena takut kalau orang tersebut mencari wahyu kemerdekaan.

Banyak terminologi atau kata-kata yang diperlakukan sakral, tidak boleh diucapkan, tabu atau ora ilok, kini telah boleh diucapkan. 
Misalnya,  pada waktu belajar kebatinan tidak boleh mengucapkan kata jantung. Kalau mau menyebut jantung, harus bilang : kembang gedhang atau sekar pisang, bunga pisang. Sekarang sudah boleh mengucapkan jantung. 

Kata samadi juga tidak boleh diucapkan. Kalau mau bilang samadi harus diganti dengan ungkapan :
Anggoleki tapake kuntul nglayang   - mencari telapak kaki bangau terbang. Mana dapat.
Anggoleki galihing kangkung          - mencari hati kangkung. Apa ada?
Nutupi babahan hawa sanga          - menutup sembilan lobang hawa ditubuh.Tentu sulit.

Kalimat-kalimat yang berbunga-bunga yang mungkin sesuai pada waktu itu, sekarang termasuk “njlimet”-berputar-putar dan sulit dipahami, tidak dipakai lagi.

Penjelasan tentang samadi, termasuk cara, metode dan tujuannya, sudah jauh lebih terbuka.

Cara mengajarkan ngelmu Kejawen juga sudah berubah sesuai perkembangan zaman.

Dulu ,Kejawen diajarkan sangat tertutup, dengan peserta sangat terbatas dan hanya diajarkan pada malam hari, dihari tertentu, misalnya pada Kamis malam Jum’at.

Tempatnya juga harus diluar rumah, dibawah atap langit, dipinggir laut, sungai, sawah, kebun atau pelataran rumah. Sekarang sudah diajarkan didalam rumah, boleh siang hari.

Literatur Kejawen banyak yang ditulis, dicetak sebagai buku, dimuat dikoran dan majalah, bahkan ada di internet.

Dimasa kuno, pembelajaran hanya secara lisan, mantra-mantra tak boleh ditulis, semua harus hafal diluar kepala.

Sekarang sudah terbuka, meski masih ada yang sinengker- dirahasiakan.

Para pakar kebatinan Jawa mengatakan bahwa semua ngelmu kebatinan Jawa boleh diketahui oleh peminatnya sesuai dengan tingkat kesadaran spiritual masing-masing individu, kecuali yang masih menjadi sengkeraning bawono– rahasia jagat.

Penulis yang akrab dengan budaya Jawa dan senang mempelajari budaya-budaya yang lain, mengikuti paugeran- ketentuan ini. Apa yang penulis paparkan adalah ajaran luhur dan sudah dapat palilah, restu dari pinisepuh Kejawen, maupun dari Pribadi Sejati- Higher Self, baik secara nyata maupun melalui wisik sejati- pemberitahuan yang sebenarnya, ditataran ngelmu sejat, dijalan yang diberkahi Gusti.


Alam Sonya Ruri


Sekian juta tahun yang lalu, ketika alam belum ada, bumi belum ada, tidak ada apa-apa sama sekali, suasana gelap gulita, suara tidak ada, disebut Alam Sonya Ruri, artinya tempat tanpa batas, tanpa tepi dan sonya artinya kosong, sepi ( bahasa Jawa : suwung) dan ruri artinya gelap gulita ( bahasa Jawa : peteng ndhedhet).

Alam Sonya Ruri adalah tempat tanpa batas, yang keadaannya kosong tanpa suara dan gelap gulita.

Gambarannya : alam merupakan wadah; isinya : kosong dan gelap gulita.

Kemudian, tidak disebut kapan mulainya, alam sonya ruri mulai bergerak, berputar dan berputar terus dengan cepat. Perputaran itu menimbulkan daya panas, mulai muncul lingkaran ( bahasa Jawa : kalangan), yang semakin lama semakin besar.

Sesudah berputar terus menerus dan cukup lama ( bahasa Jawa : mubeng seser), terjadilah ledakan ( bahasa Jawa :mbledhos), sehingga alam semesta menjadi terang dan mulai terbentuk dan terlihat wujud benda-benda dialam raya : langit dan planet-planet seperti matahari dan bintang-bintang.

Teori  ilmiah menyatakan bahwa Jagat Raya ada sejak 15.000. juta tahun yang lalu, dimulai dengan Big Bang, ledakan awan lemparan gas panas dan debu diangkasa, lalu ada gravitasi yang menyebabkan terbentuknya planet-planet.

Sampai kini ilmu dan ngelmu sependapat bahwa jagat raya terus mengalami proses perkembangan yang tak pernah berhenti.

Mengenai teori ilmiah mengenai terbentuknya jagat raya, Ilmu Pengetahuan yang terlahir dari kejeniusan pikiran manusia, tidak bisa meng-claim sebagai kebenaran, paling-paling mendekati kebenaran.

Jagat Raya dicipta oleh Gusti, Tuhan Yang Maha Kuasa, supaya manusia selalu belajar dan tidak pernah berhenti belajar dan supaya berkiprah positif konstruktif demi kelestarian jagat beserta seluruh isinya termasuk umat manusia 


Sang Penguasa Alam menitahkan terang

Dalam istilah Kejawennya adalah : Kang Murbeng Alam nitahake pepadhang. 

Cahaya terang benderang dialam raya timbul karena perputaran benda-benda dilangit dan bintang-bintang. Cahaya datang dari benda-benda dilangit yang jumlahnya sakirno dalam istilah Jawa, artinya sejuta juta juta, begitu banyak tak terhitung jumlahnya.

Matahari, sesuai dengan kekuasaan alam, atas kehendak Tuhan menerangi jagat termasuk bumi dan punya kewajiban untuk memberi kehidupan kepada semua mahluk.

Rembulan dan semua bintang dilangit ,pada waktu malam hari menyinarkan cahaya yang lembut, sejuk ,yang berguna untuk setiap mahluk.
Konstelasi matahari, rembulan, planet-planet dan bintang-bintang terhadap bumi, mempengaruhi iklim dan kehidupan manusia dibumi.


Terbentuknya Bumi

Ketika planet-planet dan bintang-bintang angkasa sudah ada, bumi belum ada. Baru sesudahnya, ketika saling benturan dan saling pengaruh planet-planet dan bintang-bintang berjalan cukup lama diangkasa raya, terbentuklah sebuah bintang berukuran menengah menjadi pusat alam, yang disebut Pratala, artinya dasarnya samudra.

Terbentuk dulu laut, samudra yang disebut Sagara, karena terus menerus diisi air dari hasil gerakan terus menerus benda-benda dialam raya.

Sesudah terbentuk sagara, bumi mulai terbentuk setelah melalui proses alami dan penyempurnaan bentuk, sehingga disebut Bantala atau Bumi.

Proses pembentukan bumi secara pemahaman ilmiah dimulai 4000 juta tahun yang lalu, dilukiskan dengan letusan-letusan gunung berapi yang memuntahkan lava merah menyala. Bumi yang terdiri dari lempengan-lempengan dan samudra-samudra besar, melalui proses jutaan tahun sehingga terwujud bentuk yang seperti saat ini.


Elemen-elemen bumi 

Sejak awal terbentuknya jagat, melibatkan unsur-unsur angin, cahaya, api, debu dan air, yang dengan saling interaksi, gerakan dan benturan-benturan melahirkan planet-planet, bintang-bintang dan planet bumi yang kelak didiami manusia.Seperti diketahui elemen-elemen  manusia juga terdiri dari : angin, banyu , geni lan lebu menurut Kejawen, yaitu angin, air, api dan tanah. Sedangkan unsur cahaya, mengingatkan dari mana asalnya suksma yang berupa cahaya.

Pada mulanya, keadaan dibumi belum mendukung adanya kehidupan karena  udara yang belum cocok. Baru sesudah udara dan keadaannya kondusif, manusia dan mahluk-mahluk lain bisa hidup dibumi, yaitu dilapisan atmosfir yang berada ditanah sampai dengan ketinggian 17 km.


Adanya makanan

Manusia dan mahluk-mahluk yang lain butuh makanan untuk hidup dibumi. Salah satu elemen manusia adalah air. Terbukti seorang manusia yang sehat pada usia produktif, 80% komponen badan fisiknya adalah air. 2/3 ( dua pertiga) dari permukaan bumi ditutup oleh lautan; 1/10 ( sepersepuluh) permukaan bumi ditutup sungai es.

Sejak mula terbentuknya bumi, air mengucur kebumi, air dimasa mula itu dinamakan Kamandanu, sesudah jatuh kebumi dan kebanyakan berkumpul dilaut, disebut Padmasari, artinya sari makanan.

Oleh karena itu sel-sel kehidupan yang teramat sederhana dimulai dilaut, karena disana ada sari makanan.

Jagat Raya adalah bersatunya unsur-unsur Pratala/Sagara, Padmasari/sari makanan dan Bantala/bumi, yang terus berproses dan saling mempengaruhi dengan benda-benda dialam semesta, sehingga datang saatnya manusia dan mahluk-mahluk lain serta berbagai tetumbuhan mendapatkan tempat yang nyaman dibumi untuk dihuni.


Kandungan bumi
 


Ini yang disebut kekayaan alam, benda-benda yang terpendam didalam bumi ( termasuk yang dibawah laut), dimana manusia tinggal menggali atau menambangnya untuk memfasilitasi kebutuhan hidupnya.

Selain tanaman pangan, herbal untuk obat dan tanaman industri, berbagai bahan tambang didarmakan oleh bumi kepada manusia. Betapa baiknya Ibu Bumi, Mother Earth kepada manusia.

Kalau mau jujur, manusia modern seharusnya merasa berhutang budi kepada mahluk-mahluk dan tetumbuhan dimasa purba, berhutang budi kepada alam dan tentunya kepada Tuhan. 

Hanya sedikit orang yang mengingat kepada jasa fosil-fosil binatang laut dan pohon-pohon raksasa yang sejak 300 juta tahun lalu “ mengorbankan diri’ untuk dijadikan sumber enerji berupa minyak bumi, gas dan batubara.

Padahal produk-produk ini, diburu, diperebutkan dan dimanfaatkan untuk mengabdi kepada manusia modern.
Selain itu didalam bumi antara lain masih terdapat berbagai batu, mineral, pasir, kapur  dan lain-lain yang menunjang kesejahteraan manusia. Masih ada lagi berbagai logam seperti ; emas, perak, tembaga, perunggu, besi, aluminium, timah dsb. 

Selain itu ada rumpun batu mulia dengan berbagai macam faedah dari harga yang sangat mahal sampai yang murah, seperti : berlian, quartz, ametis, turqoise, safir, emerald, jade, turmalin, citrin, amber, ruby,tiger’s eye, obsidian, agate/ bermacam-macam batu akik dalam berbagai warna yang indah dan menarik seperti putih, ungu, biru, hijau, merah muda, kuning, jingga, merah, coklat dan hitam.

Khusus mengenai logam dan batu mulia/gemstones/precious stones ada banyak peminatnya, karena bisa dicipta menjadi perhiasan dan asesories yang menawan.

Berbagai logam dipakai untuk membuat keris, berbagai batu mulia selain dibuat perhiasan yang cantik seperti gelang, kalung, cincin, subang dll, juga 
digemari oleh orang-orang yang mengerti dengan memanfaatkan daya alami batu-batu mulia tersebut. 
Batu mulia memiliki daya alami, enerji yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pemakainya.
Enerji yang dipunyai batu mulia, bisa membantu dalam bidang keselamatan, kesehatan, karier, kesejahteraan dll.

Perhiasan dari gemstones termasuk berlian, safir, topaz, emerald, jade dan lain-lain, hanya bersifat perhiasan/asesories yang indah tetapi tidak memfungsikan daya alaminya untuk membantu pemakai, selama daya alami/enerjinya tidak dibangkitkan. Jadi perhiasan dengan batu mulia itu hanyalah “ sleeping beauty”.sekedar menampilkan keindahan.

Supaya enerji batu mulia berfungsi, bekerja dengan membantu atau melindungi pemilik/pemakainya; batu mulia tersebut harus dibangkitkan enerjinya ,istilahnya “diprogram” sesuai dengan fungsi alaminya.
Batu-batu itu, tidak “diisi” dengan menempatkan mahluk halus/qodam ( meskipun bisa), tetapi hanya dibangkitkan daya alaminya, supaya tidak tidur. 

Untuk itu diperlukan bantuan “programmer” yang mumpuni, yang akrab dengan esensi batu-batu mulia dan itu akan terjadi dengan berkah Tuhan .
Website Jagad Kejawen akan membicarakan lebih jauh mengenai batu mulia, untuk membantu peminat.